Suporter Kutaraja untuk Lantak Laju atau SKULL telah menjadi bagian penting dari kehidupan sepak bola di kawasan Aceh.
Kelompok suporter ini berdedikasi untuk memberikan dukungan sekuat tenaga kepada tim favoritnya yaitu Persiraja Banda Aceh.
SKULL bukan sekadar kelompok suporter biasa. Mereka sudah ada sejak lama dan telah melewati sejumlah masa sulit selama perjalanannya.
Seiring dengan perkembangan waktu, SKULL telah menjadi bagian penting dari cerita Persiraja dan sepak bola Aceh secara keseluruhan.
Menurut Teuku Iqbal Djohan, Ketua SKULL, kelompok suporter ini berdiri saat Persiraja sedang terpuruk, tepatnya 11 April 2007.
“Saat itu di kompetisi Divisi Utama. Persiraja mengalamati kekalahan beruntun dan saat itu mulai ditinggalkan penggemarnya, stadion mulai sepi,” ucapnya saat dihubungi Skor.id.
“Saat itu kami tergerak membentuk SKULL untuk memberi support lebih kepada tim. Jadi SKULL tidak berdiri atau dibentuk saat Persiraja sedang berjaya.”
“Efeknya, SKULL sudah terbiasa saat Persiraja kembali terpuruk. Biasanya kelompok suporter yang dibentuk saat tim lagi berjaya, saat kondisi tim jelek mereka akan kecewa, marah, dan meninggalkan tim,” Teuku Iqbal menjabarkan.
Lebih lanjut menurutnya, SKULL tidak hanya sekadar menjadi suporter, tapi juga sering memberikan masukan dan ide kepada manajemen klub agar bisa menjadi lebih baik.
“Mungkin sekitar 10 tahun keberadaan SKULL, kami selalu berperan mendesak pengurus untuk melakukan persiapan tim, merekrut pemain, dan sebagainya,” ujar Teuku Iqbal.
“Karena jika tidak didesak SKULL, kami yakin Persiraja sekarang mungkin tidak eksis lagi karena pengurus yang kebingungan, mencari sumber dana untuk kompetisi mulai menyerah, dan lepas tangan.
“Lewat desakan suporter, akhirnya banyak pejabat daerah yang ikut turun mencari solusi (untuk kemajuan Persiraja),” ia memaparkan.
SKULL juga ikut mendesak pengurus jika ada tunggakan gaji pemain. Mereka kemudian melakukan audiensi ke manajemen dan Walikota agar tunggakan gaji bisa diselesaikan.
Untuk menjadi anggota SKULL, tidak dibebani syarat khusus. Syaratnya hanya mencintai Persiraja dan mau ikut aturan yang berlaku di kelompok suporter tersebut selama di stadion.
Untuk diketahui, sejak lama SKULL melarang anggotanya melakukan pelemparan ke pemain lawan, melakukan kerusan, dan tindakan anarkis lainnya.